Senin, 23 September 2013

Surat Penting Untuk Fasilitator !!!



Disampaikan kepada seluruh fasilitator, khususnya Fasilitator di lingkungan PNPM Mandiri , mengenai Surat Pokja Pengendali PNPM Mandiri kepada Kementrian Pelaksana PNPM Mandiri mengenai Sertifikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat.
Surat tersebut merupakan bagian dari implementasi Peta Jalan PNPM Mandiri menuju Keberlanjutan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah dibahas pada Rapat Pleno TNP2K yang dipimpin Wakil Presiden RI. 
Surat ini menjadi dasar bagi sobat dan kerabat PNPM Mandiri, terutama Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat untuk mengikuti uji kompetensi atau sertifikasi.
Salam pemberdayaan.....

Sambutan Ketua IPPMI 2013-2016

 “Ikatan      Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (IPPMI), merupakan wadah organisasi   dan forum komunikasi bagi para pelaku pemberdayaan masyarakat   yang tersebar di seluruh Indonesia”

Pemberdayaan masyarakat sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Dari hal tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat, oleh karenanya Pelaku pemberdayaan Masyarakat dan Fasilitator sebagai pendamping masyarakat mempunyai peranan penting sejalan dengan berkembangnya program pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Organisasi IPPMI yang beranggotakan Pelaku pemberdayaan Masyarakat yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, dan terdapat anggota +/- 15.000 orang, memiliki tugas mulia yaitu sebagai (1) Wadah komunikasi, konsultasi, pembinaan,dan pengembangan kapasitas pelaku pemberdayaan m syarakat; (2) Wadah koordinasi antara pelaku pemberdayaan masyarakat dengan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, swasta, pemerintah dan lembaga internasional; (3) Wadah penyalur kepentingan dan aspirasi pelaku pemberdayaan masyarakat.
Dengan  Sifat IPPMI yang  terbuka dan mandiri menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, berpandangan ke  masa depan (visioner), menegakkan sikap disiplin, profesionalisme, mendorong kerjasama, membangun perilaku bertanggungjawab, adil dan peduli, serta sikap peduli dan berpihak kepada masyarakat indonesia terutama masyarakat miskin, saya yakin IPPMI akan menjadi Organisasi yang kuat untuk Ikatan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat.
Kepada Para pelaku Pemberdayaan Masyarakat yang belum bergabung menjadi anggota IPPMI, Kita terus membuka pendaftaran untuk menjadi anggota dan yakinilah bahwa dengan Tujuan IPPMI untuk Menumbuhkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan keadilan social dan demokrasi kerakyatan, Mendorong perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik; Mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pembangunan; Mengembangkan jaringan komunikasi dan informasi antar sesama pelaku pemberdayaan masyarakat dan organisasi pelaku pemberdayaan masyarakat baik pada aras nasional, provinsi, kabupaten, desa maupun komunitas; Meningkatkan profesionalisme, mutu pendampingan, dan etika profesi melalui sertifikasi profesi dan peningkatan kapasitas; Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Media www.ippmi.org akan menjadi salah satu media IPPMI yang akan menjembatani pertukaran informasi antar para Pelaku Pemberdayaan Masyarakat. Media ini diharapkan akan menjadi sarana informasi, Komunikasi,  yang akan menyediakan informasi yang  berkaitan dengan Pelaku dan pemberdayaan masyarakat Indonesia , sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan ruang bagi pelaku pemberdayaan Masyarakat Indonesia untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah.

sumber: http://ippmi.org/

Selasa, 17 September 2013

Pelatihan UPK dan Penlok TA. 2013 – Kabupaten Padang Lawas Utara di Sibolga


  Oleh:  Armansyah Amir/FK Padang Bolak

Salah satu bentuk program PNPM-Mandiri Pedesaan adalah Pelatihan penguatan kapasitas para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan. Tujuan dilaksanakannya pelatihan masyarakat ini adalah sebagai bentuk edukasi secara langsung kepada para pelaku di wilayah kecamatan khususnya dan di Kabupaten Padang Lawas Utara pada umumnya.  Pada tanggal 16 September sampai dengan 20 September 2013 telah dilaksanakan Pelatihan UPK beserta Pelatihan Penlok, di Hotel Bumi Asih, Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah. Pelatihan ini merupakan pelatihan yang  dilaksanakan oleh Kabupaten Padang Lawas Utara dengan diikuti oleh 9 Kecamatan dengan mengirim utusan UPK dan Penloknya. Peserta pelatihan sebanyak 36 orang ( laki-laki sebanyak 22 orang, Perempuan sebanyak 14 orang ).  Pelatihan juga diikuti FK/FT masing kecamatan, Faskab, dan  2 orang dari unsur Satker PNPM MPd Kabuten.

 “ Tujuan pelatihan ini adalah agar peserta dapat memahami pan dan tanggung jawabnya dan memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakannya secara positif “, demikian disampaikan oleh Bapak Andi Arman, ST dalam awal pembukaan Acara Pelatihan.

“ Seorang UPK ataupun Penlok setidaknya dapat memahami ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan agar dapat menyukseskan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di lokasi masing-masing baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian kegiatan,  terutama di bidang ke-admininistrasian”, demikian pesan senada disampaikan oleh Bapak Syaiful, S.Pt selaku faskeu dalam sesi pelatihan.


Pada Pelatihan kali ini juga diadakan pertandingan-pertandingan setelah usai pelatihan.  Hal ini dapat dilakukan dengan mempercepat sesi pelatihan sehingga setiap harinya kelas pelatihan selesai jam 16.00 wib.  Untuk kemudian dilanjutkan dengan acara permainan dan pertandingan-pertandingan.  Adapun permainan yang dapat dilakukan setelah selesai pelatihan adalah lomba memasukkan pulpen ke dalam mulut botol Aqua, lomba lari dengan selembar karung yang dipijak, permainan volley.  Untuk pemenang pihak Faskab yang telah bekerja sama dengan pihak BNI mengadakan hadiah-hadiah yang menarik berupa jam dinding, tas, payung, gelas.  Tentu saja para peserta makin bersemangat dalam pelatihan kali ini.


 “ Pelatihan seperti ini kami harapkan berkelanjutan. Dan ilmu yang didapatkan bisa diterapkan dalam pelaksanaan di kecamatan kami apalagi kebanyakan sesi pelatihan ini adalah sharing dari Best practise dari kecamatan masing-masing.”, demikian harapan Bapak Andre alson Harahap utusan dari kecamatan Padang Bolak, Inilah sekelumit harapan dan kesan yang didapat diantara peserta pelatihan, yang umumnya ingin segera menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan.

 


 


 


Dalam pelatihan ini peserta dibagi dalam 2 kelas, yakni kelas pelatihan UPK yang kebanyakan difasilitasi oleh FK, Faskab dan kelas pelatihan Penlok yang di fasilitasi oleh FT, Fastekab.  Pada hari pertama pelatihan kelas dibuat gabungan, dengan materi acara pembukaan, Bina Suasana, Konsepsi dan Kebijakan PNPM, Teknik Fasilitasi, Review SOP UPK dan pengelolaan dana Bergulir.



 Pelatihan ditutup oleh Bapak Riswan Harahap selaku PjOKab dan dilanjutkan dengan acara musik perpisahan sambil menyantap ikan bakar.